Step by Step Install Debian 10 Buster di VirtualBox

Melanjutkan artikel sebelumnya, Persiapan Install Debian 10 Buster di Virtual Box kita akan melanjutkan tahapan berikutnya, step by step cara install debian 10 di virtualbox.

Konfigurasi Lokasi

Pilih install untuk memulai. Kita akan menggunakan mode CLI (command line interface) agar proses instalasi bisa berjalan cepat.

Umumnya sebuah sistem operasi, hal pertama yang harus di konfigurasi saat instalasi adalah lokasi. Mengapa lokasi? Banyak format yang harus disesuaikan dengan lokasi, contoh mata uang, jam, tanda baca dan seterusnya. Begitu juga saat install debian 10, pertama adalah konfigurasi lokasi. Perhatikan gambar berikut.

Pertama pilih bahasa instalasi, bahasa yang digunakan saat proses instalasi. Saat instalasi selesai, bahasa default yang digunakan adalah bahasa yang kita pilih saat ini. Karena kita menggunakan mode cli saat instalasi maupun ketika debian running, kita pilih bahasa Inggris (English). Kedua pilih lokasi. Untuk memilih lokasi Indonesia, kita pilih other > Asia nanti ada pilihan Indonesia. Ketiga pilih locales, tidak ada hubungannya dengan lokasi dan bahasa yang dipilih. Pilih United States. Keempat menentukan layout keyboard yang digunakan. Pilih American English. Enter.

Konfigurasi Network

Berikutnya konfigurasi network.

Pertama mengisikan nama hostname. Digunakan sebagai nama default instalasi debian. Akan muncul pada login. Pada contoh ini isi dengan debsepuluh > continue. Kedua mengisi domain, boleh kita kosongkan. Berikutnya menentukan root password. User root adalah user tertinggi di Linux. Buat password yang kuat, terdiri dari kombinasi huruf kapital, huruf kecil, angka dan simbol. Pada contoh kali ini password di isi dengan 123. Kemudian muncul kembali untuk mengisi root password. Hal ini dilakukan untuk mengkonfirmasi bahwa password yang kita isikan sudah benar dan sesuai yang diinginkan.

Keempat, membuat New User, digunakan untuk pengguna lain atau kita sendiri tanpa login menggunakan user root. Pada contoh isi dengan ditempel. Kemudian mengisi username, boleh disamakan dengan New user. Terakhir, sama seperti user root, harus menentukan password untuk New User. Continue.

Konfigurasi Zona Waktu

Waktu atau jam sangat diperlukan dalam sistem operasi, oleh karena itu waktu harus update sesuai waktu saat ini. Waktu standar berpatokan pada UTC (Universal Time Coordinated) yaitu jam atom yang di sinkronkan dengan GMT (Greenwich mean time). Pada sistem operasi debian, pemilihan zona waktu lebih sederhana, saat kita memilih lokasi di konfigurasi pertama saat instalasi, maka zona waktu juga akan menyesuaikan dengan lokasi negara.

Karena kita memilih lokasi indonesia, maka zona waktu dibagi 3, yaitu western (Waktu Indonesia bagian Barat), central (Waktu Indonesia bagian Tengah), eastern (Waktu Indonesia bagian Timur).

Pada contoh pilih western. Enter

Konfigurasi Partisi

Tahapan selanjutnya konfigurasi pasrtisi. Di virtual box, partisi tidak terlalu berpengaruh pada kinerja komputer karena partisi yang dibuat berupa virtual. Lain halnya bila instalasi dilakukan pada real server atau komputer sebenarnya, konfigurasi partisi sangat penting dilakukan. Apalagi bila install debian dilakukan pada komputer yang sudah ada sistem operasinya, atau istilahnya dual boot, konfigurasi harus dilakukan secara hati-hati dan teliti.

Pada pilihan partitioning method, pilih Guided-use entire disk. Karena kita akan install debian pada semua harddisk (harddisk virtual), dengan sendirinya akan ada satu partisi pada harddisk. Berikutnya select disk to partition, hanya ada satu pilihan. Enter.

Selanjutnya partitioning scheme. Apakah kita menginginkan tanpa folder home atau dengan folder home. Pada sistem operasi windows, mirip dengan folder My Document. Kita pilih nomor 2, separate /home partition. Pilihan nomor 3 tidak terlalu berpengaruh kalau kita menggunakan harddisk virtual. Selanjutnya konfirmasi konfigurasi yang telah dilakukan, apakah ada perubahan? Bila tidak, Enter.

Terakhir konfirmasi ulang konfigurasi partisi harddisk, pilih Yes.

Konfigurasi Paket

Debian dan sistem operasi linux pada umumnya, memerlukan paket-paket aplikasi untuk melengkapi instalasi. Kaitannya dengan kebutuhan user menggunakan debian. Setiap user mempunyai customize yang berbeda-beda dengan sistem operasi yang di inginkannya. Debian menyediakan link untuk melengkapi instalasi debian sesuai dengan keinginan user.

Pertama kita ditawarkan untuk scan DVD yang lain, karena versi lengkap debian 10 64bit mempunyai 3 DVD instalasi. Pilih No. Kemudian kita juga ditawarkan link untuk download dan install aplikasi yang ada di debian, istilah lain repository. Repository ini tersebar di berbagai negara, kita bebas memilih. Pada tampilan pilihan negara lokasi repository, pilih Go Back karena kita tidak memerlukan repository saat ini. Konfigurasi bisa dilakukan setelah selesai proses instalasi.

Continue without a network mirror? Pilih Yes.

Finish The Installation

Untuk menyelesaikan step by step tahapan instalasi, ada beberapa pengaturan yang diperlukan

Configuring popularity-contest pilih NO

Software selection Langsung Enter atau Continue karena instalasi menggunakan Debian Netinst, pilihan software hanya ada satu yaitu Standard system utilities.

Install the GRUB boot loader on a hard disk memastikan hanya ada satu sistem operasi yang berjalan pada harddisk. Karena instalasi kali ini hanya ada Debian 10 maka pilih Yes. Kelanjutan dari pilihan tersebut, akan tampil Device yang akan kita install grub boot loader. Pilih Harddsik, dalam hal ini harddisk virtual dengan nama drive /dev/sda. Enter.

Finish the installation pilih continue